Kamis, 13 Oktober 2011

Sombong = Bencana

sebelum lebih lanjut kita membaca dan memahami arti dari sombong ada baiknya kita hilangkan rasa sombong dalan diri kita saat membaca artikel ini agar kita bisa lebih memahami dan mengerti akan arti dari kesombongan

Sombong, apa sih sombong itu…. ?
Menurut Al-Qur’an atau hadist

Definisi sombong menurut Al-Qur’an adalah: “(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang”.[1] (Al mukmin:35)

Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. (An nahl:22)

“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong“.(al mukmin:76)

Sedangkan menurut Hadist Nabi yang diterangkan dalam shohih muslim yang isinya sebagai berikut: “Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak akan masuk ke dalam surga seseorang yang dalam hatinya ada kesombongan barang seberat debu.’ Seorang laki-laki bertanya : ‘sesungguhnya ada seseorang yang menyukai supaya bajunya bagus dan terompahnya bagus.’ Nabi menjawab: ‘Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain”. (Shahih Muslim)
 
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "sombong" adalah menghargai diri sendiri secara berlebih-lebihan, persamaan katanya adalah "congkak". Ini adalah definisi sombong menurut kamus bahasa Indonesia[2]. Inilah ulasan kata sombong menurut Al-Qur’an, Hadist dan Kamus Bahasa Indonesia.
Sesuai dengan judul yang terpasang di atas bahwa sombong = bencana, marilah kita bersama-sama kaji kembali dalam surat Al-Hijr ayat 25 sampai 30 disitu diterangkan bahwa Iblis laknatulloh yang diusir dari surga gara-gara dia sombong tidak mau mengerjakan perintah Alloh yaitu bersujud kepada nabi Adam.  Iblis beranggapan bahwa dia lebih mulia dari Nabi Adam AS Iblis diciptakan oleh Alloh dari api sedangkan Nabi Adam diciptakan dari tanah. Adapun factor pembawa orang menuju sifat sombong diantaranya adalah:

Pertama: Nasab Keturunan orang yang punya nasab keturunan yang tinggi menganggap hina orang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Kadang sebagian mereka menyombongkan diri lalu menganggap orang lain sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia enggan bergaul dan duduk bersama mereka. Rasulullah bersabda “Hendaklah orang meninggalkan kebanggaan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka.”(HR. Abu Daud)
(ilmu kepandaian yang kita miliki adalah untuk hal kebaikan menjalani kehidupan ini menjadi yang lebih baik dan kita tak akan pernah bisa meraihnya tanpa orang lain dalan peran serta didalamnya)
 
Kedua: Harta Kekayaan hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan para pejabat negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena kesombongan terhadap hartanya.
(kita adalah tamu didunia ini dan harta kita adalah hanya titipan. karena suatu saat tamu itu akan pergi meninggalkan dunia ini dan harta kita akan kita kembalikan kepada pemiliknya serta mempertanggung jawabkan apa saja yang telah kita perbuat dengan harta titipan itu)

Ketiga: Ilmu Pengetahuan demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia disisi Allah ketimbang yang lainnya. Hal demikian bisa terjadi karena ilmu yang didapat lebih berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi keikhlasan dan pensucian jiwa dalam menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan melahirkan sikapdan rasa takut kepada Allah.
(seberapapun banyaknya ilmu yang kita miliki tak akan pernah bisa membuat kita menjadi yang terhebat, karena masih banyak bahkan teramat banyak orang yang sesungguhnya lebih dari apa yang kita miliki dan jadikanlah ilmu yang kita miliki untuk menjadi jalan kita menuju surga-NYA bukan neraka-NYA)

Keempat: Amal dan Ibadah orang-orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW “Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim” (HR. Muslim)
(Amal dan Ibadah kita hanya akan diterima karena keikhlasan dan ketulusan semata, kita tidak akan langsung masuk syurga-NYA hanya dengan banyak berbuat kebaikan, karena sesungguhnya hanya ALLAH lah yang bisa mengetahui niatan kita dalam berbuat kebaikan dan hanya DIA lah yang maha adil dalam menilai)

Kelima: Kecantikan/Ketampanan kecantikan atau ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.
(jadikanlah cantik/tampan rupamu sebagai syukur karena begitu besar karunia-NYA kepadamu dan sebagai amanat yang dipercayakan kepadamu)


Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong, sehingga wajar jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga, seperti contoh iblis adalah mahluk pertama yang melakukan sifat sombong tersebut, sehingga dia diusir oleh Alloh SWT dari syurga. Sebagaimana dalam hadits shahih Baginda Rasul bersabda: ” Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah “. Hal itu disebabkan karena kesombongan menghalangi hamba dari semua akhlaq yang seharusnya disandang oleh orang mu’min, sedangkan akhlaq-akhlaq itu adalah pintu surga, dan kesombongan penutup pintu-pintunya. Sebab, seseorang tidak bisa mencintai kaum mu’minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri bila di dalam hatinya masih ada kesombongan, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya yang muaranya adalah karena adanya kesombongan dalam hatinya. Semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong

"Kesombongan hanya akan memakan semua kebaikan yang telah kita kumpulkan bahkan kesombongan tak akan pernah memberikan sebuah hal kebaikan sedikitpun"
"Kesombongan adalah jalan kita untuk menuju kepada sebuah kehancuran"
"Tak ada satupun kesombongan yang bisa membahagiakan sesorang"
"Surga tak akan pernah terbuka untuk orang-orang yang sombong"

 



[1] Al-Qur’an Terjemah
[2] http://kamusbahasaindonesia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar